Sabtu, 08 Desember 2012
Inspirasi diri
Jangan hanya berhenti sampai disini. semoga ini menjadi awal yang lebih baik ke depannya. keparkan sayap sejauh mungkin. Insya Allah ada jalan untuk setiap yang diusahakan. "Jangan bangga dengan sejarah yang ditorehkan oleh para pejuang terdahulu kita. tapi buatlah sesuatu yang patut dibanggakan untuk membuat kita bangga dengan sejarah hidup kita sendiri"
Senin, 11 Juni 2012
Analisis Usahatani Jarak Pagar
ANALISIS
USAHATANI TANAMAN JARAK PAGAR
(Studi
Kasus Di Sulawesi Selatan)
Abstrak
Sebelum
tahun 2005, tanaman jarak pagar memang tidak mendapat perhatian khusus di
Indonesia. Namun, di tengah krisis BBM yang melanda Indonesia pada tahun 2005,
tanaman jarak pagar di ingat kembali karena minyak lampunya. Ternyata, minyak
nabati dari jarak pagar (Jatropha
curcas) dapat diolah menjadi bahan bakar pengganti minyak bumi dan atau pengganti
energy fosil. Bahan bakar yang dimaksud adalah bahan bakat yang berbasis
biomassa yaitu bio-oil, biodiesel, bio-etanol, dan biogas. Jatropha curcas adalah tanaman yang berasal dari
Meksiko (Amerika Tengah). Jarak pagar berbentuk pohon kecil dengan tinggi
mencapai 5 meter dan bercabang tidak teratur. Batangnya berkayu, berbentuk
silindris dan bergetah. Maka dari itu, Indonesia dengan iklim tropis, lahan
yang luas, serta keanekaragaman hayati wilayah daratan merupakan keunggulan
komperatif bagi pengembangan bahan bakar
yang berasal dari tumbuhan. Langkah ini diharapkan akan meningkatkan
kualitas lingkungan dan kualitas hidup masyarakat.
Kelayakan usahatani jarak pagar dapat dihitung melalui metode input-output
analysis untuk mendapatkan nilai Benefical Cost Ratio (B/C Ratio), Net Present
Value (NPV), dan nilai Internal Rate of Return (IRR).
Kata
kunci: jarak pagar, NPV, Net B/C dan IRR.
STUDI KELAYAKAN USAHATANI JARAK PAGAR
(Studi
Kasus di Sulawesi Selatan)
Indonesia dengan iklim tropis,
lahan yang luas, serta keanekaragaman hayati wilayah daratan merupakan
keunggulan komperatif bagi pengembangan bahan bakar yang berasal dari tumbuhan.
salah satu dari kelompok ttanaman non-pangan yang direkomendasikan adalah
tanaman jarak pagar (Jarropha curcas).
Sudah
menjadi tekad pemerintah untuk mengembangkan minyak jarak pagar menjadi
biodiesel, biokerosin, dan biominyak bakat untuk mengurangi ketergantungan
kepada BBM fosil yang banyaak menyita dana APBN untuk subsidi BBM. Sekaligus,
langkah ini diharapkan akan meningkatkan kualitas lingkungan dan kualitas hidup
masyarakat.
KLASIFIKASI
Jarak
pagar masih satu keluarga dengan tanaman karet dan ubi kayu. Klasifikasi jarak
pagar sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub
divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Jatropha
Spesies : Jatropha
curcas
CIRI-CIRI TANAMAN JARAK
Jarak pagar berbentuk pohon kecil atau belukat besar
dengan tinggi tanaman mencapai 5 meter dan bercabang tidak teratur. Batang
berkayu, berbentuk silindris, dan bergetah. Daun jarak pagar berupa daun
tunggal, berwarna hijau mudah sampai hijau tua, permukaa bawah lebih pucat
daripada bagian atasnya. Bunga berwarna kuning kehijauan , berupa bunga majemuk
berbentuk malai.buah berbentuk bunga kendaga, oval, berupa buah kotak,
berdiameter 2-4 cm. berwarna hijau ketika masih muda dan kuning jika sudah
matang. Biji berbentuk bulat lonjong, berwarna coklat kehitaman dengan ukuran
panjang 2 cm, tebal 1 cm, dan berat 0,4-0,6 gram/biji.
PERBANYAKAN
Tanaman jarak bisa diperbanyak dengan biji atau setek
batang. Karakteristik tanaman jarak yang berasal dari biji dan setek batang
berbeda. Selain kedua cara tersebut, tanaman jarak juga dapat diperbanyak
melalui kultur jaringan (in-vitro). Dengan cara ini kita dapat memperoleh bibit
jarak dengan jumlah yang banyak pada waktu yang bersamaan.
SYARAT TUMBUH
Jarak pagar akan tumbuh dan berproduksi optimal jika
ditanam di lahan kering dataran rendah yang beriklim kering, dengan ketinggian
0-500 meter dpl, curah hujan 300-1000 mm per tahun, dan temperature lebih dari
200°c. jarak pagar dapat tumbuh di lahan marginal yang miskin hara, tetapi
berdreinase dan aerasi baik. Produksi optimal akan diperoleh dari tanaman yang
ditanam di lahan subur. Jenis tanah yang baik untuk tanamn jarak pagar adalah
yang mengandung pasir 60-90 % dan pH tanah 5,5-6,5. Produksi optimal juga bisa
tercapai jika tanaman dipupuk dengan dosis yang sesuai dan tersedia air pada
musim kemarau.
PEMELIHARAAN
Pemeliharaan yang baik dan teratur akan mengoptimalkan
produktivitas tanaman jarak. Karena itu, setiap kegiatan pemeliharaan harus
dilakukan tepat waktu. Kegiatan pemeliharaan yang harus dilakukan adalah
pengendalian gulma, pemeliharaan dreinase dan aerasi, pemangkasan cabang,
pemupukan, pengairan, dan pengendalian hama penyakit.
Ø PENGENDALIAN
GULMA
Jarak pagar yang baru tumbuh sangat
peka terhadap gulma (tanaman lain yang keberadaannya bisa mengganggu
pertumbuhan tanaman utama). Karena itu, gulma harus dikendalikan secara
periodic sampai tanaman berumur empat bulan. Pengendalian secara intensif
sebaiknya dilakukan di sekitar tanaman dengan jarak satu meter dari batang
tanaman. Pengendalian gulma dilakukan dengan cara mencabut atau membersihkannya
menggunakan cangkul. Pencangkulan dilakukan secara hati-hati, jangan sampai
mengenai sistem perakaran.
Ø PEMELIHARAAN
DREINASE DAN AERASI
Jarak pagar peka terhadap dreinase
buruk. Karena itu, dilahan penanaman jarak harus dibuat saluran dreinase
(parit) yang dapat melalukan aliran permukaan.saluran dreinase harus bersih.
Jika ada sampah (sisa tanaman atau plastic) yang menumpuk di dalam saluran
dreinase harus segera dibuang. Apabila dibiarkan, pada musim hujan, lahan akan
terendam air dan bisa mengganggu pertumbuhan jarak.
Ø PEMANGKASAN
Pemangkasan pertama (pemangkasan
pucuk) dilakukan setelah tanaman mencapai tinggi satu meter atau tanaman sudah
berumur satu tahun. Pemangkasan pucuk ini bertujuan untuk merangsang
pertumbuhan cabang. Setiap tahun cabang yang muncul dibagian pangkal batang
harus dipangkas.
Pemangkasan yang dilakukan secara
teratur akan mementuk tajuk ideal seperti paying. Perlakuan ini dapat
meningkatkan produktivitas tanaman jarak. Dengan tajuk tanmaan yang seperti
paying ini, sinar matahari akan menyebar merata dan proses pemanenan akan lebih
mudah karena pohon tidak terlalu tinggi. Cabang hasil pemangkasan dapat dipakai
sebagai setek.
Ø PEMUPUKAN
Pertumbuhan awal sangat
menentukanproduktivitas Jatropha curcas pada masa yang akan datang.
Salah satu factor penentunya adalah kesuburan tanah dan pupuk. Kebutuhan pupuk
yang t epat dapat diketahui dengan melakukan analisis tanah. Secara umum, pupuk
untuk tanaman penghasil minyak berbeda denga pupuk untuk tanaman penghasil karbohidrt atau gula. Jatropha
curcas sebaiknya dipupuk dengan hara fosfat yang lebih tinggi daripada
jenis pupuk lainnya (nitrogen dan kalium).
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan merekomendasikan dosis pupuk kimia untuk tanaman jarak per hektar
adalah 150 kg SP-36, 50 kg urea, dan 30 kg KCl. Disarankan untuk menambahkan
2,5-5 ton pupuk kandang atau 1-2 kg per tanaman.
Ø PENGAIRAN
Beberapa metode pengairan yang bisa
diterapkan pada budidaya tanaman jarak
adlaah sebagai berikut:
1.
Pengairan metode
tetes (drip irrigation) yang dapat digabungkan dengan aplikasi pupuk
(fertigation)
2.
Pengairan metode
curah sudah diterapkan di NTB
3.
Pengairan metode
leb (parit diisi air).
Ø PENGENDALIAN
HAMA PENYAKIT
Tanaman jarak pagar dikenal sebagai
tanmaan yang beracun dan memiliki sifat sebagai insektisida. Karena itu,
tanaman jarak relative tahan terhadap hama dan penyakit dibandingkan dengan Ricinus
comunis. Namun, diduga daya tahan tersebut disebabkan tanaman jarak pagar
masih ditanam bersama komoditas lain.
ANALISIS
USAHA TANAMAN JARAK
Selama ini pohon jarak dibiarkan
begitu saja tanpa disadari manfaatnya. Masyarakat hanya menanam tanaman
tersebut sebagai pagar halaman rumah tanpa dilakukan perlakuan khusus.
Mengingat banyaknya lahan kering yang belum termanfaatkan dengan baik di
Indonesia, khusunya di Sulawesi Selatan tepatnya di Kab. Bone diadakan
penanaman jarak pada 1 ha lahan sebagai upaya peningkatan kualitas lingkungan dan kualitas hidup
masyarakat.
Penelitian
menggunakan metode survei data sekunder dikumpulkan dari Badan Pusat Statistik
(BPS), Dinas Perkebunan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan Laporan
Lembaga Penelitian terkait. Kelayakan usahatani jarak pagar dapat dihitung
melalui metode input-output analysis untuk mendapatkan nilai Benefical
Cost Ratio (B/C Ratio), Net Present Value (NPV), dan nilai Internal Rate of
Return (IRR).
NPV
merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan
menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor,
atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan
datang yang didiskontokan pada saat ini. Untuk menghitung NPV diperlukan data
tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta
perkiraan manfaat/benefit dari proyek yang direncanakan. Jadi perhitungan
NPV mengandalkan pada teknik arus kas yang didiskontokan.
IRR yang merupakan
indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Suatu proyek/investasi dapat
dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of return) lebih besar dari pada
laju pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain (bunga deposito
bank, reksadana dan lain-lain). IRR digunakan dalam menentukan apakah investasi
dilaksanakan atau tidak, untuk itu biasanya digunakan acuan bahwa investasi
yang dilakukan harus lebih tinggi dari Minimum
acceptable rate of return atau Minimum atractive rate of return (MARR) . MARR
adalah laju pengembalian minimum dari suatu investasi yang berani dilakukan
oleh seorang investor.
BC
RATIO
Dapat
dihitung dengan cara :
S Nilai Penerimaan
BCR
= -------------------------
S Nilai Pengeluaran
BCR
> 1 Layak
Tabel
1. Perkiraan Cash Flow Tanaman Jark Pagar (Rp/ha/tahun)
No.
|
Kegiatan
|
Unit
|
Tahun
|
|||||||
|
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
1
|
PENERIMAAN
|
|
|
|
375000
|
375000
|
750000
|
1125000
|
1500000
|
1875000
|
2
|
BIAYA
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Persiapan
lahan
|
10
HOK
|
100000
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Penggarapan
awal
|
20000/jam
|
120000
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tumpang
sari
|
Rp.
200000
|
200000
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Penjajaran
dan pemancangan
|
5
HOK
|
50000
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Penggalian
lubang dan pengisian lubang
|
44/14
HOK
|
440000
|
140000
|
|
|
|
|
|
|
|
Biaya
pupuk organic
|
Rp.
30000/ton
|
100000
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Biaya
pupuk anorganik
|
Rp.
400000
|
400000
|
400000
|
400000
|
|
|
|
|
|
|
Biaya
tanaman termasuk transport
|
Rp.
600/tanaman
|
999600
|
99600
|
|
|
|
|
|
|
|
Penanaman
& penanaman ulang
|
16
& 5 HOK
|
160000
|
50000
|
|
|
|
|
|
|
|
Penyiangan,
pengerjaan tanah, penggunaan pupuk
|
10
HOK per pekerjaan
|
300000
|
200000
|
100000
|
|
|
|
|
|
|
Perlindungan
tanaman
|
|
20000
|
20000
|
20000
|
|
|
|
|
|
|
Pemangkasan
|
20
HOK
|
200000
|
200000
|
200000
|
|
|
|
|
|
|
SUB
TOTAL BIAYA
|
|
3089600
|
1109600
|
720000
|
|
|
|
|
|
|
Biaya
tak terduga
|
5%
|
154480
|
55480
|
36000
|
|
|
|
|
|
|
TOTAL
BIAYA
|
|
2935120
|
1054120
|
648000
|
|
|
|
|
|
3
|
PENDAPATAN
|
|
-2935120
|
-1054120
|
-309000
|
375000
|
750000
|
1125000
|
1500000
|
1875000
|
4
|
DISCOUNT
FACTOR 12,75 %
|
|
0.886918
|
0.786623
|
0.69767
|
0.618776
|
0.548804
|
0.486744101
|
0.43170285
|
0.382884333
|
5
|
PRESENT
VALUE
|
|
-2603211
|
-829196
|
-215580
|
232041.2
|
411603
|
547587.1134
|
647553.1275
|
717908.1236
|
6
|
NPV
|
|
4418346
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
PV+
|
|
8066332
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
PV-
|
|
-3647986
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
Net
B/C
|
|
2.21
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
IRR
|
|
21.97%
|
|
|
|
|
|
|
|
Berdassarkan table analisis
financial di atas, diperoleh nilai NPV, Net B/C, dan IRR yang masing-masing
sebesar Rp. 4.418.346, 2,21, dan 21,97 persen. Nilai NPV yang lebih besar dari
nol yaitu sebesar 4.418.346 menunjukkan bahwa usahatani tanaman jarak pagar
layak untuk diusahakan. Begitu pula dengan nilai Net B/C yang lebih besar dari
1 yaitu mencapai 2,21, dan IRR (21,97) yang lebih tinggi dari tingkat suku
bunga yang digunakan (12,75), menunjukkan bahwa usahatani tanaman jarak secara
financial layak untuk diusahakan.
Konsidi suatu usahatani tidak
terlepas dari kondisi lingkungan yang senantiasa dapat berubah.
Perubahan-perubahan terjadi baik dari sisi penerimaan atau pengeluaran akan
mempengaruhi tingkat kelayakan suatu usaha. Untuk menyikapi hal tersebut dapat
dilakukan analisis sensitivitas yang ditujukan untuk mengetahui sejauh mana
kepekaan kondisi suatu usaha terhadap kemungkinan-kemungkinan perubahan yang
akan terjadi.
Untuk usahatani tanaman jarak dengan
asumsi umur ekonomis 25 tahun dan produksi biji dimulai tahun ketiga dapay
dilakukan analisis sensitivitas, misalnya terjadi kenaikan upah rata-rata
menjadi Rp. 20.000/HOK dan produksi biji meningkat 20% dari produksi
sebelumnya. Dengan kombinasi peruahan ini maka nilai NPV, Net B/C dan IRR berubah
masing-masing menjadi 1.441.006, 1,19 dan 14,75. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa usahatani tanaman jarak secara financial masih layak untuk diusahakan.
Tabel 2. Hasil Analisis Sensitivitas Upah Naik
Menjadi Rp. 20.000/ HOK dan Produksi
Biji Meningkat 20%
PERUBAHAN
|
NPV
|
Net B/C
|
IRR
|
Upah naik menjadi Rp. 20.000
|
(102366,3)
|
0,99
|
12,60%
|
Produksi biji naik 20%
|
5350618
|
2,49
|
24,61%
|
Upah naik menjadi Rp. 20.000 dan
Produksi biji naik 20%
|
1441006
|
1,19
|
14,75%
|
Bila
upah rata-rata naik menjadi Rp. 20.000 tanpa diikuti kenaikan produksi biji 20%
makna nilai NPV, Net B/C dan IRR masing-masing berubah menjadi (102.366,3),
0,99 dan 12,60%. Pada kondisi ini usahatani tanaman jarak tidak layak untuk
diusahakan karena memiliki nilai NPV yang negative, Net B/C yang kurang dari
satu dan IRR yang lebih rendah dari suku bunga yang digunakan. Lain halnya bila
terjadi kenaikan produksi biji 20% tanpa diikuti kenaikan upah rata-rata
menjadi Rp. 20.000, nilai NPV, Net B/C dan IRR masing-masing berubah menjadi
5.350.618, 2,49 dan 24,61%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa usahatani tanaman
jarak layak untuk diusahakan.
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan pada
pembahasan table di atas maka dapat disimpulkan bahwa dengan mendukungnya wilayah
Sulawesi Selatan untuk pertumbuhan tanaman jarak, maka dengan hasil analisis
pada satu hektar lahan pertanaman jarak pagar yang ternyata sangat
menguntungkan baik dalam mendukung atau meningkatkan kualitas lingkungan,
tetapi juga untuk meningkatkan kualitas
atau taraf hidup masyarakat.
SARAN
Sebaiknya dalam
pengembangan usahatani jarak pagar, digunakan dosis pupuk yang telah ada untuk
pertumbuhan yang lebih baik. Selain itu, sebaiknya ditanam di tempat yang
sesuai dengan kondisi tanaman. Perhatikan syarat tumbuhnya.
Langganan:
Postingan (Atom)