I. PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Fisika Tanah
berhubungan dengan kondisi dan pergerakan benda dan dengan aliran dan
transportasi energi dalam tanah. Kajian fisika tanah bertujuan mencapai
pengertian dasar tentang mekanisme pengatur kelakuan tanah dan peranan tanah
pada biosfer, termasuk proses-proses yang saling berkaitan seperti pertukaran
energi bumi dan siklus air dan transportasi bahan-bahan di lapangan. Pada sisi
lain, penerapan fisika tanah bertujuan untuk pengelolaan yang tepat pada tanah
dengan cara irigasi, drainase, konservasi tanah dan air, pengolahan tanah,
aerasi, dan pengaturan suhu tanah serta kegunaan bahan tanah untuk tujuan
ketehnikan. Fisika tanah dipandang sebagai ilmu dasar dan ilmu terapan dengan
cakupan yang sangat luas. Sebagian besar berkaitan juga dengan cabang lain ilmu
tanah dan juga saling berkaitan dengan ilmu ekologi bumi, hidrologi,
mikriklimatologi, geologi, sedimentologi, botani dan agronomi.
Fisika tanah sangat erat kaitannya dengan profesi ketehnikan bidang
mekanika tanah yang mempelajari tanah terutama sebagai bahan bangunan dan
penyangga beban. Kemampuan untuk menyangga pertumbuhan tanaman, kapasitas
drainase dan penyimpanan air, plastisitas, kemudahan untuk ditembus akar,
aerasi dan kemampuan retensi hara, semuanya berkaitan erat dengan kondisi fisik
tanah. Tekstur tanah mungkin merupakan sifat tanah yang lebih permanen dan
terpenting dan akan dibahas pertama kali. Tekstur dan Ukuran Butir Tanah, tekstur
tanah menunjukkan kasar atau halusnya suatu tanah. Istilah tekstur menyiratkan
hal yang kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif, tekstur menyatakan rasa
dari bahan tanah, apakah kasar dan terasa berpasir atau halus dan lembut.
Berhubungan dengan tekstur kita juga sangat perlu mempelajari tentang bulk density. Bulk density merupakan
salah satu hal yang berhubungan dengan tekstur dan keadaan tanah.
Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan pengamatan atau percobaan
mengenai bulk density.
1. 2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan
dilaksanakannya praktikum bulk density adalah untuk mengetahui tingkat bulk
density yang merupakan petunjuk kepadatan tanah.
Kegunaan praktikum ini adalah sebagai bahan informasi kepada pembaca
khususnya mahasiswa untuk mengetahui tinggi atau rendahnya tingkat bulk density
pada tanah untuk disesuikan dengan keadaan atau pertumbuhan tanaman.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Bulk Density
Bulk density
(berat isi) adalah perbandingan berat tanah kering dengan satuan volume tanah
termasuk volume pori–pori tanah, umumya dinyatakan dalam gram/cm3. (Hardjowigeno,
2003).
Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah
makin tinggi bulk density, yang berarti makin sulut meneruskan air atau
ditembus akar tanaman. Tanah yang lebih padat memilki bulk density yang lebih
besar dari tanah yang sama tetapi kurang padat. Pada umumnya tanah lapisan atas
pada tanah mineral mempunyai bulk density yang lebih rendah dibandingkan dengan
tanah dibawahnya. Nilai bulk density tanah mineral berkisar 1-0,7 gr/cm3,
sedangkan tanah organik umumnya memiliki bulk density antara 0,1-0,9 gram/cm3
(Hardjowigeno, 2003).
Nilai bulk density dapat menggambarkan adanya lapisan padat pada tanah,
pengolahan tanahnya, kandungan bahan organik dan mineral, porositas, daya
menggenang air, sifat drainase dan kemudahan tanah ditembus akar. (Hakim, 1986).
2. 2 Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Bulk
Density dan Pengaruhnya terhadap Produktivitas Tanaman
Bulk density
dipengaruhi oleh faktor-faktor tekstur, struktur dan kandungan bahan organik. bulk
density dengan cepatnya berubah karena pengolahan tanah dan praktek budidaya.
Hubungannya dengan tektur adalah misalnya saja pada tanah yang bertekstur liat
memiliki pori yang kecil karena tingkat kepadatannya tinggi sehingga
berpengaruh terhadap bulk densitynya,
sama juga halnya dengan struktur tanah. Ketersediaan bahan organik juga
berpengaruh, hal ini disebabkan karena semakin banyak bahan organik yang
terkandung dalam tanah maka semakin tinggi bulk densitynya (Pairunan, 1997).
Bulk density sangat berpengaruh terhadap produktivitas tanaman karena berhubungan
bahan organik di dalam tanah. Dimana semakin banyak bahan organik di dalam
tanah maka semakin tinggi bulk densitynya dan semakin besar pengaruhnya
terhadap pertumbuhan tanaman. Selain itu, kita ketahui bahwa bulk density
mempunyai hubungan timbal balik dengan porositas. Dimana semakin tinggi bulk
density di dalam tanah maka semakin rendah porositas di dalam tanah maka
semakin baik pula dijadikan media yang baik untuk melangsungkan kehidupan
tanaman untuk mencapai produktivitas yang tinggi.
Semakin tinggi porositas tanaman maka semakin kecil kemungkinan tanaman
untuk hidup lama karena akar tidak dapat menahan batang yang semakin besar hal
ini disebabkan karena akar tidak bisa menancap dengan baik pada tanah karena
prositas tanah sangat besar, dan begitu pula sebaliknya. Jadi, tanaman akan
tumbuh dengan baik pada keadaan tanah yang memiliki porositas yang sedang atau
tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.
III. METODOLOGI PERCOBAAN
3. 1 Tempat dan Waktu
Praktikum
bulk density ini dilaksanakan di laboratorium kimia tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas
Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar. Pada hari Rabu, 3 November 2010 pukul 13.00 WITA sampai
selesai.
3. 2 Bahan dan Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah ring
sampel, oven, desikator dan timbangan.
Bahan
yang digunakan dalam praktikum adalah sampel tanah inseptisols dan tissue.
3. 3 Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada pengerutan tanah dilakukan
sebagai berikut :
1. Mengambil Contoh
tanah dari pengamatan profil yaitu contoh tanah utuh yang diambil dengan ring
sampel, memasukkan ke dalam oven selama 2 hari sebelum praktikum.
2. Setelah diovenkan,
contoh tanah tadi dimasukkan dalam desikator untuk keluarkan tanahnya kemudian
timbang ring sampelnya.
3. Menghitung bulk densitynya
dengan persamaan:
Berat tanah
kering oven
Bulk Density = gr/cm3
Volume tanah
Keterangan :
Volume tanah = r2t
T = Tinggi ring sampel (cm)
r = Jari- jari
(cm)
= 3,14
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1 Hasil
Berdasarkan
pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh hasil sebagai
berikut :
Tabel 8; Bulk Density Tanah
Inseptisols
Jenis Tanah
Bulk Density (g/cm3)
|
Inseptisols 1,56
|
4. 2. Pembahasan
Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh hasil bahwa bulk density pada tanah inseptisols
adalah 1,56 gram/ cm3, nilai ini menunjukkan bahwa tanah ini mempunyai
kandungan liat yang tinggi. Tanah ini dapat digolongkan sebagai tanah mineral. Hal
ini disebabkan karena tanah inseptisols merupakan tanah muda yang hanya memiliki 2–3 horison dimana tanah
yang demikian termasuk tanah mineral. Hal ini sesuai dengan pendapat
Hardjowogeno (2003) yang menyatakan bahwa nilai bulk density tanah mineral
berkisar 1 - 0,7 gr/cm3, sedangkan tanah organik umumnya memiliki
bulk density antara 0,1-0,9 gram/cm3. Sehingga tanah inseptisols
dapat digolongkan sebagai tanah mineral. Selain itu menurut Hakim (1986)
menyatakan bahwa tanah mineral seperti tanah inseptisols banyak ditemukan pada
daerah yang beriklim tropika basah dengan nilai bulk density >0,8 gr/cm3.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1 Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pengamatan bulk density pada tanah inseptisols dapat disimpulkan bahwa
tanah inseptisols memiliki bulk density sebesar 1,7 gram/cm3,
sehingga tanah jenis ini dapat disimpulkan sebagai tanah mineral. Bulk Density
dipengaruhi oleh faktor–faktor tekstur, struktur dan kandungan bahan organik.
5. 2. Saran
Setelah
melakukan pengamatan tentang bulk density pada tanah inseptisols kita dapat
mengetahui bahwa tanah inseptisols merupakan tanah mineral dan sangat bagus
untuk media pertanaman, apabila diolah dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, N. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Lampung.
Hardjowigeno, S, 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedologi. PT. Media Sarana Perkasa,
Jakarta.
Pairunan A K. Nonere, Samosir S.R, Tangkaisari R,
J.R Lolopua, Ibrahim B, Asmadi
1997.
Dasar-Dasar Ilmu Tanah. BKPTN
Indonesia bagian Timur. Makassar.
LAMPIRAN
Berat tanah kering oven :
334,5 g
Tinggi ring sampel : 5 cm
Jari – jari :
3,7 cm
Bulk Density =
Volume tanah = t
= 3,14 x 3,72 x 5
= 214,9
Nilai Bulk Density =
= 1,56 g/cm3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar