Jumat, 11 Mei 2012

Laporan Partikel Density


I. PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Kepadatan tanah, yang biasa dinyatakan dengan bobot volume dan porositas sangat mempengaruhi pertumbuhan dan laju penetrasi akar tanaman ke dalam tanah. Selama ini kepadatan tanah ditetapkan dengan menggunakan contoh tanah utuh dari kedalaman tertentu, sehingga dapat mengganggu lingkungan tanaman terutama untuk tanaman semusim. Metode penetapan kepadatan tanah secara konvensional membutuhkan waktu sekitar 48 jam untuk mendapatkan sekitar 20 set data. Penelitian ini bertujuan mendapatkan metode penetapan nilai kepadatan tanah yang cepat dan tidak mengganggu lingkungan tanaman. Hasil penelitian masih dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kadar air tanah, tekstur dan bahan organik, sehingga keakuratan hasil pendugaan sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah yang diukur.
Fisika Tanah berhubungan dengan kondisi dan pergerakan benda dan dengan aliran dan transportasi energi dalam tanah. Kajian fisika tanah bertujuan mencapai pengertian dasar tentang mekanisme pengatur kelakuan tanah dan peranan tanah pada biosfer, termasuk proses-proses yang saling berkaitan seperti pertukaran energi bumi dan siklus air dan transportasi bahan-bahan di lapangan. Pada sisi lain, penerapan fisika tanah bertujuan untuk pengelolaan yang tepat pada tanah dengan cara irigasi, drainase, konservasi tanah dan air, pengolahan tanah, aerasi, dan pengaturan suhu
tanah serta kegunaan bahan tanah untuk tujuan ketehnikan. Pembahasan mengenai fisika tanah ternyata sangat berhubungan dengan partikel density yang mengutarakan tentang berat tanah.
Berdasarkan uraian diatas kita, maka perlu dilakukan percobaan atau praktikum mengenai partikel density.
1. 2 Tujuan dan Kegunaan 
Tujuan dilaksanakannya praktikum partikel density adalah untuk mengetahui tingkat partikel density yang mengutarakan tentang berat tanah.
            Kegunaan praktikum ini adalah sebagai bahan informasi kepada pembaca khususnya mahasiswa untuk mengetahui tinggi atau rendahnya tingkat partikel density  pada tanah untuk disesuikan dengan keadaan atau pertumbuhan tanaman.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Pertikel Density
Salah satu cara untuk mengutarakan berat tanah disebut dengan partikel density. Didefinisikan sebagai berat volume kepadatan tanah. Jelasnya yang dimaksud dengan tanah disini adalah volum tanah saja, jadi tidak termasuk volume ruang yang terdapat di antara partikel–partikel (ruang pori) (Hardjowigeno, 2003).
Partikel density dinyatakan dalam berat (gram tanah persatuan volume cm3) tanah. Jadi bila 1 cm3 padatan tanah beratnya 2,6 gram, maka Partikel density tanah tersebut adalah 2,6 gr/cm3 (Pairunan, 1985).
Pada umumnya kisaran partikel density tanah–tanah mineral kecil adalah 2,6-2,93 gr/cm3. Hal ini disebabkan mineral kwarsa, feldspart dan silikat koloida yang merupakan komponen tanah sekitar angka tersebut. Jika dalam tanah terdapat mineral–mineral berat seperti magnetik, garmet, sirkom, tourmaline dan hornblende, partikel density dapat melebihi 2,75 gr/cm3. Besar ukuran dan cara teraturnya partikel tanah tidak dapat berpengaruh dengan partikel density. Ini salah satu penyebab tanah lapisan atas mempunyai nilai partikel density yang lebih rendah dibandingkan dengan lapisan bawahnya.karena banyak mengandung bahan organik   (Hakim, 1986).
2. 2. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Partikel Density dan Pengaruhnya terhadap Produktivitas Tanaman
Faktor-faktor yang mempengaruhi partikel density adalah bulk density dan bahan organik. Semakin tinggi bulk density tanah dan bahan organik tanah maka partikel density dalam tanah tersebut akan semakin tinggi pula. Begitu pula sebaliknya (Hardjowigeno, 2003).
Jika berbica tentang pengaruh partikel density  terhadap produktivitas tanaman merupakan hal yang sangat penting. Kita ketahui bahwa partikel density berjalan searah dengan bulk density. Maka semakin tinggi bulk density di dalam tanah maka semakin tinggi pula partikel densitynya, maka semakin penting pula peranannya terhadap produktivitas tanaman.
Semakin tinggi porositas tanaman maka semakin kecil kemungkinan tanaman untuk hidup lama karena akar tidak dapat menahan batang yang semakin besar hal ini disebabkan karena akar tidak bisa menancap dengan baik pada tanah karena prositas tanah sangat besar, dan begitu pula sebaliknya. Jadi, tanaman akan tumbuh dengan baik pada keadaan tanah yang memiliki porositas yang sedang atau tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.
III. METODOLOGI
3. 1 Tempat dan Waktu
Praktikum partikel density ini dilaksanakan di laboratorium kimia tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar. Pada hari  Rabu, 3 November 2010 pukul 13.00 WITA sampai selesai.
3. 2 Bahan dan Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah gelas ukur dan pengaduk serta alat – alat yang digunakan pada percobaan bulk density.
            Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah sample, tissue, akuades, air pembilas serta tanah inseptisols yang digunakan pada pengamatan bulk density.
3. 3 Prosedur kerja
Prosedur kerja pada pengerutan tanah dilakukan sebagai berikut :
ü  Memasukkan tanah hasil analisa bulk density sebanyak 40 gram jedalam gelas uklur 100 ml yang telah diberi air sebanyak 50 ml dan aduk dengan baik untuk melepaskan udaranya.
ü  Membilas gelas pengaduk pada dinding silinder dengan jumlah air (kurang dari 10 ml).
ü  Membiarkan campuran selama 5 menit untuk melepaskan udaranya dan catat volume air dalam gelas ukur, ingat pad atanah terdapat udara dan air.

ü  Menghitung Partikel Densitynya:

PD                                       =         Berat tanah kering oven        gram/cm3
                                                        Volume partikel padat
Volume partikel padat         = (v.air dan tanah)- (v.gelas ukur + v.air pembilas)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1 Hasil
Berdasarkan pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 9; Partikel Density Tanah Inseptisols
 Jenis Tanah       Bulk Density (g/cm3)
Inseptisols               2,5               

4. 2. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa partikel density pada tanah inseptisols adalah 2,5 gram/ cm3 disebabkan karena memiliki banyak mineral–mineral kecil. Hal ini sesuai dengan pendapat Hakim (1986) yang menyatakan bahwa Pada umumnya kisaran partikel density tanah–tanah mineral kecil adalah 2,6-2,93 gr/cm3. Hal ini disebabkan mineral kwarsa, feldspart dan silikat koloida yang merupakan komponen tanah sekitar angka tersebut. Pernyataan ini didukung juga oleh Pairunan, dkk (1997) yang menyatakan bahwa tanah inseptisols banyak mengandung mineral–mineral kecil yang dapat mempengaruhi nilai partikel density pada tanah tersebut.
Semakin tinggi porositas tanaman maka semakin kecil kemungkinan tanaman untuk hidup lama karena akar tidak dapat menahan batang yang semakin besar hal ini disebabkan karena akar tidak bisa menancap dengan baik pada tanah karena porositas
tanah sangat besar, dan begitu pula sebaliknya. Jadi, tanaman akan tumbuh dengan baik pada keadaan tanah yang memiliki porositas yang sedang atau tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan partikel density pada tanah inseptisols dapat disimpulkan bahwa tanah inseptisols memiliki partikel density sebesar 2,5 gram/cm3, sehingga dapat disimpulkan bahwa tanah jenis ini memiliki banyak mineral kecil seperti mineral kwarsa, feldspart dan silikat koloida. Faktor–faktor yang mempengaruhi partikel density adalah bulk density dan bahan organik.
5. 2 Saran
Setelah melakukan pengamatan tentang partikel density pada tanah inseptisols kita dapat mengetahui bahwa tanah inseptisols merupakan tanah yang memiliki banyak mineral–mineral kecil yang baik bagi pertumbuhan tanaman.
DAFTAR PUSTAKA

Hakim, N. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Lampung.
Hardjowigeno, S, 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedologi. PT. Media Sarana Perkasa,   
            Jakarta.
Pairunan A K. Nonere, Samosir S.R, Tangkaisari R, J.R Lolopua, Ibrahim B, Asmadi H.,                                           
            1985. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. BKPTN Indonesia bagian Timur. Makassar.
LAMPIRAN

Berat tanah kering oven          = 40 g
Volume dalam gelas ukur       = 50 cm3
Volume air dan tanah              = 76 cm3
Volume air pembilas               = 10 cm3
Partikel Density                      =
Volume partikel padat                        = (76) – (50 +10)
                                               = 16 cm3
Nilai Partikel Density             = 
                                   = 2,5 g/cm3


Tidak ada komentar: